Komentar saya tentang 10 paradoxes

Mihaly menyatakan ada 10 sikap paradok yang dimiliki oleh orang-orang Kreatif.

1. Creative people have a great deal of physical energy, but they’re also often quiet and at rest.
menurut saya orang yang kreatif biasanya adalah orang yang cerdas dan orang yang cerdas tahu kapan untuk memanfaatkan energi nya yang banyak itu, tidak ada gunanya membuang-buang energi untuk pengakuan orang atau hal-hal tidak penting lainnya, lebih baik memikirkan sesuatu masterpiece dan suatu hari membuat masterpiece itu sepenuh jiwa dan raga agar hasilnya adalah sebuah karya yang memang masterpiece

2. Creative people tend to be smart yet naive at the same time.
orang yang kreatif sudah jelas kecerdasannya namun karena mereka terlalu sering berpikir ‘outside the box’ jadi terkadang mereka suka terdengar naif

3. Creative people combine playfulness and discipline, or responsibility and irresponsibility.
menurut saya hal ini adalah salah satu hal paling susah sekaligus paling penting dalam hidup ini, karena apabila anda bisa menemukan playfulness dalam kedisplinan menjalankan pekerjaan anda, tentu hasil dari pekerjaan anda akan maksimal, tidak saja dalam jangka pendek tapi juga jangka panjang sangat penting untuk karir anda, sementara irresponsibilty yang dimaksud disini adalah keberanian untuk berinovasi dalam melakukan hal-hal yang merupakan tanggung jawab anda

4. Creative people alternate between imagination and fantasy, and a rooted sense of reality.
orang-orang yang kreatif mempunyai imajinasi yang sangat heboh namun mereka mampu menggunakan imajinasi tersebut dengan baik karena mereka mempunyai sense of reality yang firmly established jadi dengan kata lain mereka hampir mampu membuat imajinasi menjadi nyata

5. Creative people trend to be both extroverted and introverted.
menurut saya orang-orang kreatif lebih cenderung introvert disaat-saat normal tidak seperti orang-orang kebanyakan, namun apabila mereka telah menemukan cara yang indah untuk mengekspresikan dirinya mereka menjadi sangat ekstrovert, hal ini bisa dilihat pada seniman-seniman atau musisi

6. Creative people are humble and proud at the same time.
orang-orang kreatif bukanlah mereka yang suka menyombongkan diri padahal tidak punya skill< tapi mereka cenderung bangga apabila usaha keras mereka telah membuahkan hasil, mereka biasanya mempunyai attitude yang unik dan charming

7.Creative people, to an extent, escape rigid gender role stereotyping.
mereka tidak menerima sterotype gender yang sangat tidak penting, karena mereka cenderung mempunyai attitude yang rebellious dan mereka tidak akan menerima custom yang sangat tidak penting yang membeda-beda kan laki-laki dan perempuan

8. Creative people are both rebellious and conservative.
mereka sudah jelas rebellious karena mereka kreatif, mereka tidak akan begitu saja menerima hal apapun yang dijelaskan kepada mereka tanpa menimbang-nimbang untuk menyetujuinya, mereka cenderung idealis, namun mereka juga konservatif karena mereka pun bukan trend victims yang melakukan apa saja hanya untuk fit in dengan keadaan society yang eksis sekarang

9. Most creative people are very passionate about their work, yet they can be extremely objective about it as well.
tentu saja passion adalah bagian besar dari orang-orang yang kreatif, apabila mereka tidak memiliki passion yang besar untuk hal yang mereka kerjakan, tidak mungkin mereka bisa menghasilkan sesuatu yang kreatif, apalagi sebuah masterpiece, mereka hanya akan menghasilkan yang medioker apabila mereka tidak ber-passion, untuk masalah objective tentu saja hal ini terjadi karena umumnya mereka adalah high-achievers dengan super high standards jadi mereka harus menilai sesuatu dengan benar-benar objektif, mereka selalu mere-evaluasi selera mereka sendiri

10. Creative people’s openness and sensitivity often exposes them to suffering and pain, yet also to a great deal of enjoyment.
kebanyakan orang kreatif, seperti seniman, adalah orang-orang yang sangat bisa melihat truth, dan truth sebenarnya lebih banyak berisi dari hal-hal yang tidak mengenakkan, sebenarnya dunia ini memang penuh dengan pain dan suffering, dan mereka mampu melihat dan bahkan merasakannya, maka dari itu banyak seniman yang disebut tortured artist, sementara mereka juga orang yang paling bisa menikmati good times, momen-momen dari hidup mereka mampu mereka hargai dengan baik sampai ke detail terkecil

Scamper-ize Your I-Pod !!

Hi! This is me trying to SCAMPER-ize the i-pod, one of my favorite things in the world, which is made by Apple, never heard of SCAMPER? Oh jeez, where have you been??

SCAMPER is an acronym which stands for :

*Substitute = Imagine if the earphone that comes free everytime you buy an i-pod is a good quality Sennheiser headset, the big one, which sounds GRAND, wouldn’t that be fun?

*Combine = combine the classic-ness of i-pod classic 120 gb with the cuteness of the newest i-pod shuffle, so we’ll have a super cute 120gb i-pod with monitors

*Adapt = imagine if your i-pod can create a playlist based on the current weather, so it knows the temperature and it creates a playlist when it rains, or when it’s so freakin hot, etc, well I call that an i-pod that can adapt

*Modify = I think square is a bit out of fashion, imagine an i-pod that’s triangle shaped, interesting dontcha think?

*Put to other uses = how about an i-pod that can open microsoft office, so you can create your homework and listen to your favorite bands at the same time

*Eliminate = eliminate the photos feature, nobody uses it…

*Reverse = I think it would be super cool if the shuffle feature works for videos only not music

The IDEO way

I think The IDEO Way is one of the most brilliant management techniques ever.
Here I will make comments about each of the five steps
1. Observation
This step consists of
*Shadowing (observing people using products, shopping, going to hospitals, taking the train, using their cell phones)
*Behavioral Mapping (photographing people within a space, such as a hospital waiting room, over two or three days)
*Consumer Journey (keeping track of all the interactions a consumer has with a product, service, or space)
*Camera Journals (asking consumers to keep visual diaries of their activities and impressions relating to a product)
*Extreme User Interviews (talking to people who really know -or know nothing- about a product or service, and evaluating their experience using it)
*Storytelling (Prompting people to tell personal stories about their consumer experiences)
*Unfocus Groups (interviewing a diverse group of people)
I think the highlight of this step is behavioral mapping and unfocus groups. Those two activities can really make a difference to a company’s way of knowing their customer. By photographing people within space within two or three days, the company knows what kind of people visit what kind of place at what time of the day, thus they can get inside the people’s mind.

2. Brainstorming
This step consist of
*defer judgment
*build on the ideas of others
*encourage wild ideas
*go for quantity
*be visual
*stay focused on the topic
*one conversation at a time
After the company gets the data gathered from observation, they must analyze the data with an idea generating session. This brainstorming session can be a very effective way of collecting inputs from all members of the organization and turning the into outputs.

3.Rapid Prototyping
This step consists of
*Mock up everything
*use videography
*go fast
*no frills
*create scenarios
*bodystorm
Only by mocking up everything we can have the experience of any product or service we plan to create and the strengths and weaknesses of it. Hence we can visualize possible solutions and speed-up decision making and innovation.

4. Refining
This step consists of :
*brainstorm
*focus prototyping
*engage the client
*be disciplined
*focus
*get agreement
After the first three steps, the company must have choices of a product or a service. In this step, those choices are narrowed down to only a few possibilities. The whole organization must analyze the profile of each option and then come to a conclusion

5. Implementation
*tap all resources
This is the step where the company must use all the resources it has to create a quality product or service.

Kreatif

Mengapa perlu kreatif?
Semua orang di dunia ini perlu untuk menjadi kreatif, bahkan apabila anda bukan seseorang yang oleh pekerjaannya dituntut untuk menjadi kreatif. Menurut saya, semua orang harus kreatif dalam menjalani hidupnya dan melakukan aktivitas-aktivitas nya agar tidak terjebak dalam kebosanan yang dapat menjurus kepada depresi. Menjadi kreatif biarpun tidak berguna juga dapat meningkatkan self-esteem anda, dan self esteem sangat penting dalam hidup anda.

Siapa sosok paling kreatif menurut saya?
Menurut saya sosok paling kreatif adalah Malcolm Mclaren, manajer dari band punk rock Inggris di akhir dekade 70-an yaitu The Sex Pistols dan seorang entrepreneur di bidang fashion paling baik yang pernah ada. Awalnya, tahun 1971, Malcolm Mclaren dan partnernya, Vivienne Westwood, membuat sebuah clothing shop di Kings Road di London bernama ‘Let It Rock’. ‘Let It Rock’ sukses namun McLaren menjadi bosan dengan konsep tokonya yang menjual pakaian Teddy Boy dan juga kostum-kostum untuk theatrical dan sinematic productions. Tahun 1972, Malcolm pergi ke New York untuk mendatangi boutique fair dan bertemu dengan The New York Dolls. Tahun itu ia merubah nama tokonya menjadi ‘Too Fast To Live Too Young To Die’ dan ia mensuplai The New York Dolls dengan baju2nya. Tahun 1975, Malcolm pulang ke London dan merubah lagi nama tokonya menjadi SEX, dan menjual fetishwear, atau baju-baju yang ekstrim dan provokatif.
Tahun 1975 McLaren menjadi manager band The Strand, yang akhirnya berubah nama menhjadi the Sex Pistols. Ia memilih vokalis Johnny Rotten setelah ia melihat Rotten memakai kaos Pink Floyd yang ditulisi ‘I hate’ dan berambut hijau. The Sex Pistols akhirnya menjadi salah satu band yang paling sukses dan berpengaruh di dunia sampai sekarang.
Menurut saya Malcolm McLaren sangat kreatif karena seleranya di fashion sangat aneh dan extreme yang akhirnya menjadi unik dan cool. Juga karena ia mampu menciptakan The Sex Pistols bukan hanya dengan mengumpulkan personel-personelnya dengan melihat attitude dan bakat mereka, tapi juga membuat The Sex Pistols menjadi lebih dari sebuah band yang menciptakan musik, tapi sebuah icon dari subculture punk, sebuah pemberontakan, sebuah fenomena.